Kumpulan Soal STS Kelas 1-6 Lengkap !

Ujian Sumatif Tengah Semester (STS) untuk kelas 1–6 SD adalah bentuk evaluasi yang dilakukan di pertengahan semester guna menilai pencapaian kompetensi siswa berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah dilaksanakan. STS merupakan bagian dari asesmen sumatif dalam Kurikulum Merdeka yang menekankan pada pemahaman, keterampilan, dan perkembangan peserta didik secara menyeluruh.

Dalam konteks Kurikulum Merdeka, STS bukan sekadar pengukuran akademik, melainkan juga alat refleksi bagi guru dan siswa. Ujian ini dilaksanakan setelah sejumlah materi pembelajaran selesai diajarkan, biasanya di minggu ke-8 atau ke-9 semester. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana siswa telah memahami materi dan mengembangkan kompetensi yang ditargetkan dalam fase pembelajaran tertentu.

STS mencakup berbagai mata pelajaran inti seperti Bahasa Indonesia, Matematika, IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial), Pendidikan Agama, dan Pendidikan Pancasila. Untuk kelas awal (1–3), pendekatan STS lebih bersifat tematik dan kontekstual, menyesuaikan dengan karakteristik perkembangan anak usia dini. Sedangkan untuk kelas atas (4–6), soal-soal STS mulai menuntut kemampuan berpikir kritis, analitis, dan pemecahan masalah sederhana.

Karakteristik utama STS dalam Kurikulum Merdeka antara lain:

• Berbasis kompetensi: Soal dirancang untuk mengukur capaian pembelajaran, bukan sekadar hafalan.

• Beragam teknik asesmen: Guru dapat menggunakan tes tertulis, proyek, portofolio, atau observasi sebagai bentuk STS.

• Fleksibel dan kontekstual: Materi disesuaikan dengan konteks lokal dan kebutuhan siswa.

• Mendorong refleksi: Hasil STS digunakan untuk memperbaiki strategi pembelajaran dan memberikan umpan balik kepada siswa dan orang tua.

STS juga menjadi bagian dari laporan hasil belajar siswa. Nilai STS tidak berdiri sendiri, tetapi dikombinasikan dengan asesmen formatif dan observasi harian untuk membentuk gambaran utuh tentang perkembangan siswa. Dalam Kurikulum Merdeka, guru memiliki keleluasaan untuk menyesuaikan bentuk dan waktu pelaksanaan STS sesuai dengan dinamika kelas dan kesiapan siswa.

Dari sisi pedagogis, STS mendorong guru untuk merancang pembelajaran yang lebih bermakna dan berpusat pada siswa. Guru dituntut untuk memahami karakteristik peserta didik, menyusun soal yang menantang namun sesuai dengan tahap perkembangan, serta memberikan umpan balik yang konstruktif. Hal ini sejalan dengan semangat Merdeka Belajar, yaitu pembelajaran yang humanis, relevan, dan memberdayakan.

Bagi siswa, STS menjadi momen penting untuk menunjukkan pemahaman dan keterampilan yang telah mereka pelajari. Ujian ini juga melatih tanggung jawab, kemandirian, dan kemampuan refleksi terhadap proses belajar mereka sendiri. Dengan pendekatan yang tepat, STS dapat menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna, bukan sekadar tekanan akademik.

Kesimpulannya, Ujian STS kelas 1–6 adalah bagian integral dari sistem asesmen Kurikulum Merdeka yang bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi siswa secara holistik. Melalui STS, guru dan siswa dapat bersama-sama membangun proses pembelajaran yang lebih reflektif, adaptif, dan berorientasi pada perkembangan anak.